K.H Mohammad
Hasyim Asy’ari atau yang sering di sapa Hasyim Asy’ari merupakan salah satu
pahlawan nasional indonesia yang juga merupakan sosok yang sangat penting dalam
berdirinya Nahdlatul Ulama atau organisasi islam terbesar di indonesia. Beliau merupakan
putra ke-3 dari 11 bersaudara oleh
pasangan Kyai Asy’ari dan Halimah.Hadratus Syeikh merupakan julukan terhadap
beliau di kalangan Nahdliyin dan Pesantren.
Sosok kelahiran
10 April 1875 atau dalam penanggalan arab 24 Dzulqaidah 1287 H ini, sudah
memiliki bakat kepemimpinan dan kecerdasan sejak kecil. Beliau mulai belajar
ilmu agama dari ayahnya dan kakeknya yang bernama utsman. Sejak usia 15 tahun,
beliau mulai berkelana untuk menimba ilmu di pesantren, diantaranya Pesantren
Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, Pesantren Trenggilis di
Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan, dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.
Suami
dari Nyai Khadijah ini juga pernah
menetap di Makkah selama 7 tahun tepatnya pada tahun 1893 untuk berguru pada
Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau, Syaikh Makhbut At-Tarmidzi, Syaikh ahmad Amin
Al Aththar, Syaikh Ibrahim Arab, Syaikh Said Yamani, Syaikh Rahmaullah, Syaikh
Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As Saqqaf, dan
Sayyid Husein Al Habsyi.
Pernah terjadi
dialog yang mengesankan antara beliau dan K.H Muhammad Cholil, gurunya. Dalam dialog
tersebut K.H Muhammad Cholil mengaku sebagai muridnya, bukan gurunya. Lucunya,
ketika turun dari masjid usai shalat berjamaah, mereka saling mendahului menuju
tempat sandal untuk memasangkan sandal ke kaki gurunya. Namun, sikap yang
ditunjukkan oleh mereka tak lebih adalah kemuliaan akhlak, yaitu kerendahan
hati dan sikap saling menghormati.
0 komentar:
Posting Komentar